Skip to content

Program Studi Urologi

Admin

Seminar Propel Summit oleh InaSOU Mengenai Kanker Prostat

  • by

Propel Summit, sebuah acara seminar yang diselenggarakan oleh Indonesian Society of Oncological
Urology (InaSOU) dengan AstraZeneca, mengundang para pakar di bidang kanker prostat, sebagai salah
satu penyakit urologi dengan tingkat kematian tinggi. Acara ini dimoderatori oleh Prof. dr. Rainy Umbas,
Sp.U(K) Ph.D, Prof. dr. Chaidir Mochtar, Sp.U(K) dan Dr. dr. Lukman Hakim, Sp.U(K). Salah satu staf pengajar
Urologi FKKMK UGM, Dr. dr Indrawarman, Sp.U(K), menjadi pembicara dalam Propel Summit yang
membahas mengenai metode diagnosis dan follow up kanker prostat terkini.


Dr. dr. Indrawarman, Sp.U(K) menyampaikan materi mengenai kemajuan terbaru dalam diagnosis dan
pemantauan kanker prostat, yang diikuti dengan antusiasme dari para peserta. Selain Dr. dr. Indrawarman,
Sp.U(K), acara ini juga diisi oleh pembicara terkemuka lainnya seperti dr. Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS,
Ph.D, dr. Marto Sugiono, Sp.U(K), FRCS, Prof. Kuan Chou Chen dari Taiwan, dan dr. Syamsu Hudaya, Sp.U(K).
Seminar ini tidak hanya menyoroti inovasi dan penemuan baru di bidang urologi, tetapi juga menekankan
pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik medis.


Propel Summit ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) keempat, yaitu memastikan
pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi
banyak tenaga kesehatan khususnya residen, spesialis urologi dan tenaga pengajar urologi. Dengan
mengundang para ahli dari berbagai negara dan menyediakan platform bagi pertukaran pengetahuan dan
pengalaman, acara ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan Urologi. Hal ini diharapkan
dapat memperkuat kemampuan dokter urologi Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama
dalam penanganan kanker prostat, yang merupakan salah satu tantangan kesehatan global.

Prestasi Mahasiswa Urologi FKKMK UGM di 17th MCUE Malang

  • by

Faathir Baihaqi Ghifary, seorang mahasiswa Program Studi Urologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), meraih prestasi yang
membanggakan dalam kompetisi ilmiah Medical and Clinical Urology Event (MCUE) yang diadakan di
Malang. Karya ilmiahnya yang berjudul “Urinary Diversion and Preoperative Consideration as Critical
Standpoint Affecting Survival in Post-Radical Cystectomy Patients: A Single Centre Experience” berhasil
mendapatkan juara 3. Penelitian Faathir menyoroti pentingnya pertimbangan praoperasi dan teknik
diversion urin sebagai faktor kritis yang mempengaruhi kelangsungan hidup pasien setelah sistrektomi
radikal, berdasarkan data dari satu pusat kesehatan.

Keberhasilan Faathir dalam kompetisi tersebut merupakan bukti nyata dari kualitas pendidikan yang
diberikan oleh Urologi FKKMK UGM. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya mampu
bersaing secara nasional, tetapi juga dapat menghasilkan penelitian yang memiliki dampak signifikan
terhadap praktik klinis dan pemahaman medis. Prestasi ini sekaligus mencerminkan komitmen FKKMK
UGM dalam mendorong mahasiswanya untuk aktif berpartisipasi dalam penelitian ilmiah, yang
merupakan bagian penting dari Sustainable Development Goals (SDG 4) dalam bidang quality education.
Pendidikan berkualitas yang diterapkan UGM tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan
teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dan kemampuan analisis kritis yang diperlukan dalam dunia
medis.

Dengan pencapaian ini, Faathir telah menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi
dan berkontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan. Keberhasilan ini tidak hanya
menambah reputasi baik bagi UGM, tetapi juga memperkuat peran institusi tersebut dalam mendorong
pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan yang berkualitas. Diharapkan, semakin banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk melakukan penelitian yang berkontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan peningkatan kesehatan masyarakat, sejalan dengan target SDG 4.

Publikasi Penelitian Pengaruh Antimicrobial Stewardship Program dalam Infeksi Saluran Kemih padaRSUP dr. Sardjito

  • by

Resistensi antibiotik saat ini menjadi tantangan global yang mendesak. Infeksi saluran kemih (ISK), salah
satu infeksi yang paling sering dilaporkan, semakin sulit diobati mengingat meningkatnya prevalensi
Antimicrobial Resistance (AMR). Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak program pengelolaan
antibiotik rumah sakit terhadap AMR dalam penanganan ISK di rumah sakit rujukan tersier RSUP Dr.
Sardjito di Yogyakarta, Indonesia. Penelitian retrospektif cross-sectional ini dilaksanakan dari Januari 2017
hingga Desember 2020, dengan klasifikasi sampel pediatrik dan dewasa. Sampel urine dikumpulkan dan
dikultur dari semua pasien dengan ISK yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, untuk menganalisis
bakteri penyebab ISK dan sensitivitas antibiotiknya dengan membandingkan data dua tahun sebelum dan
dua tahun setelah implementasi program pengelolaan antibiotik.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun program pengelolaan antimikroba memberikan dampak
positif dalam mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak tepat, program ini tidak menunjukkan
perubahan signifikan dalam dua tahun pertama implementasinya, terutama mengingat ketiadaan program
ini di rumah sakit rujukan tingkat lebih rendah. Dari 717 sampel urine dewasa yang dikultur, Escherichia
coli (39,1%), Acinetobacter baumannii (9,3%), dan Pseudomonas aeruginosa (8,5%) diidentifikasi sebagai
bakteri paling umum sebelum program pengelolaan antibiotik. Produksi β-laktamase spektrum luas oleh
E. coli dan peningkatan Burkholderia cepacia tetap terdeteksi setelah implementasi program. Hal ini
menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai tingkat layanan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas program pengelolaan antibiotik, serta memperkuat sinergi antar institusi untuk mencapai
target Sustainable Development Goals (SDG) nomor 3 yang berfokus pada memastikan kehidupan sehat
dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang.


Kolaborasi interdisipliner dan internasional, serta edukasi berkelanjutan bagi staf medis mengenai
penggunaan antibiotik yang rasional dan pendekatan diagnostik yang tepat, sangat penting untuk
mencapai hasil yang lebih baik. Publikasi ini menekankan pentingnya strategi komprehensif, termasuk
pelatihan rutin, pemantauan ketat terhadap pola resistensi, dan penyesuaian kebijakan penggunaan
antibiotik berdasarkan data terbaru. Dengan demikian, integrasi antara program pengelolaan antimikroba
dan praktik klinis yang baik, didukung oleh kolaborasi internasional, dapat lebih efektif dalam mengurangi
resistensi antibiotik dan meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan ISK di rumah sakit tersier.

Edukasi Masyarakat Awam Mengenai Keunggulan Teknik Operasi Microsurgical Varicocelectomy dibandingkan Teknik Operasi Lainnya dalam Terapi Operasi Varikokel

  • by

Melalui TED Talk, dr. Sakti Ronggowardhana Brodjonegoro, Sp.U(K), salah satu staf Urologi FKKMK UGM, memaparkan keunggulan teknik operasi Microsurgical Varicocelectomy dalam terapi varikokel dibandingkan teknik operasi lainnya. Varikokel, yang sering menjadi penyebab infertilitas pada pria, memerlukan penanganan yang efektif dengan risiko minimal. Menurut dr. Sakti, Microsurgical Varicocelectomy menawarkan hasil yang lebih baik dengan tingkat komplikasi yang lebih rendah. Prosedur ini menggunakan mikroskop bedah untuk membantu visualisasi area operasi, memungkinkan identifikasi dan pengikatan pembuluh darah yang lebih akurat tanpa merusak jaringan sekitar.

Dr. Sakti menekankan bahwa teknik ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengembalikan fungsi reproduksi pria. Studi menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi ini mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah dan kualitas sperma. Selain itu, teknik microsurgical ini juga mengurangi risiko komplikasi pasca operasi seperti hidrokel dan kerusakan arteri testis, yang sering terjadi pada teknik konvensional seperti Palomo dan Ivanissevich. Penggunaan mikroskop bedah memastikan pemisahan yang tepat antara pembuluh darah yang sehat dan yang bermasalah, sehingga menghasilkan luaran yang lebih presisi dan baik.

Dalam acara tersebut, dr. Sakti juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan keahlian bedah yang mendalam untuk melakukan teknik Microsurgical Varicocelectomy. Meskipun prosedur ini memerlukan waktu operasi yang lebih lama dan peralatan khusus, manfaat jangka panjang bagi pasien sangat signifikan. Dr. Sakti mendorong lebih banyak ahli bedah untuk mengadopsi teknik ini demi peningkatan kualitas hidup pasien. TED Talk yang disampaikan dr. Sakti memberikan wawasan bagi masyarakat untuk mengerti masalah infertilitas dan menginspirasi para profesional medis untuk terus berinovasi dalam bidang bedah urologi, sejalan dengan tujuan SDG ketiga yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Komplikasi Hernia Retroperitoneal setelah operasi pengangkatan ginjal pada pendonor

  • by

Salah satu staf Urologi FKKMK UGM, dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U(K) telah membuat kontribusi penting
terhadap Sustained Developmental Goals (SDG) ketiga, yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik,
melalui publikasinya yang berjudul “Retroperitoneal hernia following laparoscopic living-donor
nephrectomy: a case report and review of literature”. Publikasi ini menyoroti komplikasi langka namun
signifikan dari obstruksi usus kecil akibat hernia retroperitoneal pasca-pengangkatan ginjal pada pasien
donor dengan metode laparoskopi. Dengan mengidentifikasi dan mendokumentasikan kasus ini, dokter
Ahmad dan tim membahas komplikasi langka paska operasi tersebut untuk meningkatkan kesadaran bagi
para klinis untuk dapat mendeteksi secara cepat komplikasi tersebut.


Dalam kasus yang dipresentasikan, seorang pria dewasa mengalami nyeri perut yang menyeluruh, muntah,
dan konstipasi setelah menjalani pengangkatan ginjal untuk donor secara laparoskopik dua bulan
sebelumnya. Pemeriksaan radiografi abdomen menunjukkan adanya dilatasi usus kecil dengan opasitas
homogen di daerah lumbar kiri. Setelah penanganan konservatif tidak berhasil, kemudian kecurigaan
tinggi terhadap strangulasi dan iskemia usus pun mulai dipikirkan, sehingga dilakukan laparotomi
eksplorasi. Operasi tersebut mengungkap adanya segmen usus halus yang terperangkap melalui defek
mesokolon desenden menuju ruang retroperitoneal dan membentuk obstruksi loop tertutup. Dengan
mengurangi segmen usus dan memperbaiki defek mesokolon, kondisi pasien membaik dan dapat segera
pulang lima hari setelah operasi.


Publikasi ini menggarisbawahi pentingnya pencegahan komplikasi hernia retroperitoneal melalui tindakan
pencegahan seperti penutupan rutin defek mesenterik selama prosedur laparoskopik. Ini sangat relevan
dalam konteks SDG ketiga yang menekankan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan
angka morbiditas akibat komplikasi medis. Dengan memperhatikan gejala nyeri perut yang tidak spesifik
pada pasien dengan riwayat nefrektomi donor laparoskopik dan melakukan evaluasi pencitraan cepat,
diagnosis dini dan intervensi hernia retroperitoneal dapat dilakukan, yang pada akhirnya berkontribusi
pada peningkatan luaran pasien secara klinis.

Prestasi Mahasiswa Urologi FKKMK UGM di 15th Uro-Oncology Update

  • by

I Made Kresna Wiratma, seorang mahasiswa yang berprestasi dari Program Studi Urologi Fakultas
Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), meraih
juara kedua dalam Scientific Competition Urooncology yang diadakan di Jakarta. Dalam kompetisi
bergengsi ini, Kresna mempersembahkan karya ilmiahnya yang berjudul “Characteristics of Incidental
Prostate Cancer: How Does Transurethral Resection of the Prostate Impact the Subsequent Radical
Prostatectomy and When Is the Best Time to Perform It? A Systematic Review and Meta-Analysis.”
Penelitian ini membahas karakteristik kanker prostat yang ditemukan secara insidental dan bagaimana
prosedur Transurethral Resection of the Prostate (TURP) mempengaruhi operasi prostat radikal berikutnya
serta menentukan waktu terbaik untuk melakukan prosedur tersebut.

Keberhasilan Kresna dalam kompetisi ini menunjukkan kualitas pendidikan yang tinggi dan dukungan
akademik yang kuat dari Urologi FKKMK UGM. Penelitian yang dilakukannya tidak hanya memberikan
wawasan baru mengenai manajemen kanker prostat, tetapi juga menunjukkan kemampuannya dalam
melakukan analisis yang mendalam melalui metode systematic review dan meta-analisis. Prestasi ini
sejalan dengan upaya FKKMK UGM untuk memberikan pendidikan berkualitas yang mendorong
mahasiswa untuk berpikir kritis, melakukan penelitian yang signifikan, dan berkontribusi pada peningkatan
praktik medis. Capaian ini mencerminkan komitmen institusi tersebut dalam mencapai Sustainable
Development Goals (SDG 4) dalam bidang quality education.

Penghargaan yang diraih oleh Kresna tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya dan institusi, tetapi
juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan melakukan penelitian yang
berdampak positif bagi masyarakat. Keberhasilan ini juga menegaskan peran penting pendidikan
berkualitas dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat. Dengan dedikasi dan
komitmen untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan, UGM dan mahasiswanya, seperti Kresna, terus
berkontribusi dalam mencapai tujuan pendidikan berkelanjutan yang inklusif dan merata sesuai dengan
target SDG 4.

Perkembangan Penelitian di Bidang Urologi

  • by

Sesuai dengan visi Program Studi, Urologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) berkomitmen untuk melaksanakan penelitian dan berperan aktif
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan di bidang urologi dengan mengoptimalkan pemanfaatan
data dan pengetahuan menggunakan teknologi informasi. Visi ini tidak hanya menjadi panduan dalam
setiap kegiatan akademik dan penelitian, tetapi juga menjadi landasan bagi upaya peningkatan kualitas
pendidikan dan layanan kesehatan yang diberikan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berbasis
teknologi, Urologi FKKMK UGM terus berusaha untuk tetap relevan dan inovatif dalam menghadapi
tantangan dan perkembangan di bidang medis.

Dengan komitmen kuat terhadap visi tersebut, Program Studi Urologi FKKMK UGM telah berhasil
meningkatkan produktivitas dalam bidang penelitian. Peningkatan ini tercermin dari berbagai aktivitas
riset yang semakin terstruktur dan difokuskan pada topik-topik strategis yang memiliki dampak besar bagi
perkembangan ilmu urologi. Selain itu, program ini juga telah berhasil menjalin kolaborasi dengan berbagai
institusi, baik di dalam maupun luar negeri, untuk memperluas jaringan penelitian dan meningkatkan
kualitas serta kuantitas hasil riset yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan dedikasi yang tinggi dari seluruh
anggota program studi dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

Salah satu indikator keberhasilan yang signifikan adalah kemampuan Urologi FKKMK UGM dalam
menghasilkan sejumlah ide yang inovatif dan relevan. Dalam periode ajaran 2023-2024, program ini
berhasil mencapai target publikasi sebanyak 8 karya ilmiah per tahun. Angka ini menunjukkan peningkatan
yang substansial dibandingkan dengan periode sebelumnya, mencerminkan upaya yang konsisten dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas riset yang dilakukan. Publikasi ini tidak hanya meningkatkan reputasi
akademik UGM, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
urologi. Penelitian ini berkontribusi pada perkembangan susteinable developmental goals (SDG) 3, yakni
aspek good health and well-being.

Keberhasilan tersebut semakin diperkuat oleh pencapaian salah satu staf Urologi FKKMK UGM yang
berhasil menerbitkan artikel di jurnal Q1 seperti Biomedicines dan Life Sciences selama periode yang
sama. Pencapaian ini merupakan bukti konkret dari kualitas riset yang dilakukan oleh para staf dan
menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan di Urologi FKKMK UGM mampu bersaing di tingkat
internasional. Publikasi di jurnal Q1 juga menjadi indikator bahwa penelitian yang dilakukan memiliki
kualitas tinggi dan diakui oleh komunitas ilmiah global, sehingga memperkuat posisi UGM sebagai institusi
pendidikan yang unggul.

Prestasi-prestasi ini menunjukkan kemajuan substansial dalam kontribusi riset Urologi FKKMK UGM
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Keberhasilan ini tidak hanya mengukuhkan posisi UGM sebagai
pemain utama dalam penelitian di bidang urologi, tetapi juga mendorong semangat untuk terus berinovasi
dan berkontribusi lebih besar di masa depan. Dengan terus berpegang pada visi yang telah ditetapkan,
Program Studi Urologi FKKMK UGM bertekad untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian ini, serta
terus memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.

Publikasi Case Report: Penanganan Aplasia Ginjal pada Anak dengan Spina Bifida, Atresia Ani, danUndescended Testis

  • by

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr. dr. Prahara Yuri, Sp.U(K), dr. Tanaya Ghinorawa, Sp.U(K),
dan alumni Urologi FKKMK UGM dr. Muhammad Anwar Irzan, Sp.U(K), mengungkapkan kasus aplasia ginjal
yang secara radiologis menyerupai agenesis ginjal unilateral pada seorang anak dengan spina bifida,
atresia ani, dan undescended testis. Temuan ini memberikan wawasan penting tentang perbedaan dan
persamaan antara aplasia ginjal dan agenesis ginjal, yang sering kali sulit dibedakan baik secara
makroskopis maupun radiologis.

Kasus ini melibatkan seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang datang ke fasilitas kesehatan dengan
keluhan demam berulang dan gejala infeksi saluran kemih seperti disuria dan kesulitan buang air kecil.
Hasil rontgen menunjukkan awalnya menunjukkan agenesis ginjal kiri dan kemungkinan adanya spina
bifida. Diagnosis awal agenesis ginjal unilateral dibuat karena tidak terlihat adanya sistem kolektivus ginjal
di sisi kiri meskipun terdapat duplikasi pada ureter kiri. Namun, pemeriksaan lebih lanjut dengan
histopatologi dan imunohistokimia setelah reseksi ureter kiri mengungkapkan adanya struktur ginjal
primitif, mengarahkan diagnosis ke aplasia ginjal.

Penelitian ini menyoroti tantangan dalam membedakan agenesis ginjal dari aplasia ginjal, yang penting
untuk menentukan penanganan yang tepat. Dengan mengedepankan pentingnya kolaborasi interdisipliner
dan internasional serta edukasi berkelanjutan bagi tenaga medis mengenai penggunaan teknik diagnostik
yang tepat, studi ini mendukung pencapaian SDG nomor 3 dan 4. Pendekatan komprehensif ini diharapkan
dapat meningkatkan akurasi diagnosis dan kualitas perawatan pasien, terutama anak-anak, sehingga dapat
memastikan intervensi medis yang lebih efektif dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Guest Lecture Metode Rekonstruksi Urologi

  • by

Pada tanggal 24 Januari 2024, Prodi Urologi FKKMK UGM menggelar acara guest lecture oleh salah satu
dokter urologi dari Universitas Mulawarman, dr. Boyke Soebhali, Sp.U(K). Acara tersebut diadakan di
Kejawa Resto. Acara guest lecture ini diharapkan dapat menjadi ajang permulaan untuk sharing knowledge
khususnya di bidang urologi.


Dalam kesempatan tersebut, dr. Boyke Soebhali, Sp.U(K), seorang ahli urologi terkenal, memberikan kuliah
tamu tentang metode rekonstruksi urologi. Kuliah ini mencakup berbagai teknik terbaru dan penemuan
yang telah dilakukan dalam bidang rekonstruksi urologi, termasuk pendekatan minimal invasif dan
teknologi terbaru yang dapat meningkatkan luaran bagi pasien. Pemaparan ini diharapkan dapat
memberikan wawasan baru dan memperluas pengetahuan para peserta, khususnya para mahasiswa dan
staf yang hadir.


Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) keempat, yaitu “Pendidikan
Berkualitas.” Dengan menyediakan akses ke pendidikan berkualitas dan pelatihan yang berkelanjutan,
kolaborasi antara UGM dan Universitas Mulawarman membantu memastikan bahwa para profesional
medis memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan perawatan terbaik
kepada pasien. Selain itu, kerjasama ini juga mendorong pertukaran informasi dan praktik terbaik yang
esensial untuk meningkatkan standar pendidikan dan layanan kesehatan di Indonesia.

Pendekatan Sederhana dengan Satu Port untuk Perbaikan Laparoskopi dalam DialisisPeritoneal Ambulatori secara Berkelanjutan

  • by

Salah satu publikasi tahap awal studi mengenai metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis oleh
staf Urologi FKKMK UGM, Dr. dr. Indrawarman, Sp.U(K), dan dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U(K) dengan judul
“Simple Port Approach to Laparoscopic Repair in CAPD”. Penelitian ini menyoroti metode laparoskopi yang
inovatif dan sederhana dalam pemasangan kateter Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD),
yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kelangsungan hidup pasien dengan penyakit
ginjal tahap akhir. Dengan menggabungkan pendekatan minimally invasive dan teknik yang disesuaikan
untuk setiap pasien, penelitian ini berkontribusi langsung pada pencapaian SDG ketiga yang berfokus pada
kesehatan dan kesejahteraan yang baik.


Pendekatan ini menjadi penting mengingat perkiraan peningkatan jumlah penderita penyakit ginjal yang
membutuhkan terapi pengganti ginjal. Pada tahun 2010, sekitar 2,6 juta orang menerima terapi pengganti
ginjal dan angka ini diprediksi akan meningkat menjadi setidaknya 5,4 juta pada tahun 2030. Dengan
meningkatnya kebutuhan ini, metode CAPD yang efektif dan aman, seperti yang dideskripsikan oleh Dr. dr.
Indrawarman, Sp.U(K), dan dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U(K), menjadi sangat penting untuk mengurangi
beban kesehatan global. Teknik laparoskopi yang menggunakan hanya satu trocar 5 mm terbukti efisien
untuk mengatasi komplikasi seperti obstruksi omental dan migrasi kateter, yang sering terjadi pada pasien
CAPD.


Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pencegahan komplikasi seperti infeksi peritonitis, infeksi pada
tempat keluar kateter, obstruksi mekanis, dan kebocoran dialysate, yang merupakan tantangan utama
dalam terapi CAPD. Dengan pendekatan minimal invasif dan teknik penempatan kateter yang inovatif,
dokter Indrawarman dan dokter Ahmad berhasil meminimalkan kebutuhan untuk tambahan port, yang
pada gilirannya mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasien. Kontribusi ini sejalan
dengan tujuan SDG ketiga untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan luaran kesehatan pasien
secara keseluruhan, khususnya bagi pasien dengan kebutuhan terapi pengganti ginjal.