Skip to content

Program Studi Urologi

Berita

Deteksi Dini Tumor Testis

  • by

Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, pukul 09.00-09.30, Radio Istakalisa menyelenggarakan talkshow kesehatan dengan topik “Deteksi Dini Tumor Testis” bersama dr. I Made Nugraha Gunamanta Sabudi. Talkshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini tumor testis, yang meskipun jarang terjadi, dapat memiliki dampak serius jika tidak segera teredinfikasi dan diobati. Dr. I Made akan berbagi informasi mengenai gejala awal, metode pemeriksaan mandiri, serta tindakan lanjutan yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mencegah perkembangan kondisi ini.

Pembahasan mengenai deteksi dini tumor testis ini juga berkaitan erat dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Salah satu target SDG 3 adalah mengurangi angka kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan pengobatan. Dengan meningkatkan kesadaran akan deteksi dini tumor testis, talkshow ini berkontribusi pada upaya global untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada pendengar mengenai pentingnya pemeriksaan rutin dan pengenalan gejala sejak dini. Melalui edukasi yang disampaikan, diharapkan semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan segera mencari bantuan medis saat gejala mencurigakan muncul, sehingga angka kejadian dan dampak dari tumor testis dapat ditekan.

Bakti Sosial Kemasyarakatan Khitanan Massal di Kabupaten Klaten

  • by

Pada tanggal 3 Juli 2024, dr. Fajar Sudarsono, Sp.U(K), dr. Adhika Restanto Purnomo, Sp.U(K), dan dr. Raden Fenditya Agung Nugroho, Sp.U sebagai panitia mengadakan sebuah kegiatan bakti sosial kemasyarakatan khitanan massal diselenggarakan di Kabupaten Klaten bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan khitanan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, agar mereka dapat menjalani proses khitanan dengan aman dan nyaman.

Khitanan massal ini tidak hanya sekadar kegiatan medis, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goal (SDG) 3, yang menekankan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan bagi semua orang. Dengan menyediakan akses khitanan yang berkualitas, diharapkan dapat mengurangi risiko infeksi dan komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi akibat prosedur yang tidak aman. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan anak.

Kegiatan bakti sosial khitanan massal ini merupakan langkah positif dalam mendukung kesehatan masyarakat di Kabupaten Klaten. Kerja sama antara Baznaz dan berbagai pihak terkait menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Talkshow Pembesaran Prostat

  • by

Radio Soonora akan menayangkan talkshow kesehatan dengan narasumber dr. Ferdy Bangun Kangsaputra pada hari Rabu, 26 Juni 2024, pukul 09.00-10.00,. Talkshow ini akan mengangkat topik “Pembesaran Prostat”, yang bertujuan memberikan pemahaman lebih mendalam kepada pendengar mengenai kondisi medis yang sering dialami oleh pria, terutama di usia lanjut. Dr. Ferdy akan menjelaskan gejala-gejala pembesaran prostat, faktor risiko yang perlu diwaspadai, serta berbagai opsi pengobatan yang tersedia.

Acara ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Salah satu aspek penting dari SDG 3 adalah mengurangi beban penyakit yang dapat dicegah, termasuk kondisi seperti pembesaran prostat yang sering kali bisa ditangani dengan deteksi dan penanganan dini. Edukasi yang diberikan melalui talkshow ini juga berperan dalam mendukung target SDG 3.4, yang fokus pada pengurangan angka kematian dini akibat penyakit tidak menular.

Diharapkan melalui talkshow ini, para pendengar dapat lebih menyadari pentingnya mengenali gejala-gejala pembesaran prostat sejak dini dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, terutama di kalangan pria yang berisiko mengalami kondisi ini.

Seminar Propel Summit oleh InaSOU Mengenai Kanker Prostat

  • by

Propel Summit, sebuah acara seminar yang diselenggarakan oleh Indonesian Society of Oncological Urology (InaSOU) dengan AstraZeneca, mengundang para pakar di bidang kanker prostat, sebagai salah satu penyakit urologi dengan tingkat kematian tinggi. Acara ini dimoderatori oleh Prof. dr. Rainy Umbas, Sp.U(K) Ph.D, Prof. dr. Chaidir Mochtar, Sp.U(K) dan Dr. dr. Lukman Hakim, Sp.U(K). Salah satu staf pengajar Urologi FKKMK UGM, Dr. dr Indrawarman, Sp.U(K), menjadi pembicara dalam Propel Summit yang membahas mengenai metode diagnosis dan follow up kanker prostat terkini.

Dr. dr. Indrawarman, Sp.U(K) menyampaikan materi mengenai kemajuan terbaru dalam diagnosis dan pemantauan kanker prostat, yang diikuti dengan antusiasme dari para peserta. Selain Dr. dr. Indrawarman, Sp.U(K), acara ini juga diisi oleh pembicara terkemuka lainnya seperti dr. Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D, dr. Marto Sugiono, Sp.U(K), FRCS, Prof. Kuan Chou Chen dari Taiwan, dan dr. Syamsu Hudaya, Sp.U(K). Seminar ini tidak hanya menyoroti inovasi dan penemuan baru di bidang urologi, tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik medis.

Propel Summit ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) keempat, yaitu memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi banyak tenaga kesehatan khususnya residen, spesialis urologi dan tenaga pengajar urologi. Dengan mengundang para ahli dari berbagai negara dan menyediakan platform bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman, acara ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan Urologi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan dokter urologi Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam penanganan kanker prostat, yang merupakan salah satu tantangan kesehatan global.

Prestasi Mahasiswa Urologi FKKMK UGM di 17th MCUE Malang

  • by

Faataathir Baihaqi Ghifary, seorang mahasiswa Program Studi Urologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), meraih prestasi yang membanggakan dalam kompetisi ilmiah Medical and Clinical Urology Event (MCUE) yang diadakan di Malang. Karya ilmiahnya yang berjudul “Urinary Diversion and Preoperative Consideration as Critical Standpoint Affecting Survival in Post-Radical Cystectomy Patients: A Single Centre Experience” berhasil mendapatkan juara 3. Penelitian Faathir menyoroti pentingnya pertimbangan praoperasi dan teknik diversion urin sebagai faktor kritis yang mempengaruhi kelangsungan hidup pasien setelah sistrektomi radikal, berdasarkan data dari satu pusat kesehatan.

Keberhasilan Faathir dalam kompetisi tersebut merupakan bukti nyata dari kualitas pendidikan yang diberikan oleh Urologi FKKMK UGM. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UGM tidak hanya mampu bersaing secara nasional, tetapi juga dapat menghasilkan penelitian yang memiliki dampak signifikan terhadap praktik klinis dan pemahaman medis. Prestasi ini sekaligus mencerminkan komitmen FKKMK UGM dalam mendorong mahasiswanya untuk aktif berpartisipasi dalam penelitian ilmiah, yang merupakan bagian penting dari Sustainable Development Goals (SDG 4) dalam bidang quality education. Pendidikan berkualitas yang diterapkan UGM tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dan kemampuan analisis kritis yang diperlukan dalam dunia medis.

Dengan pencapaian ini, Faathir telah menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan. Keberhasilan ini tidak hanya menambah reputasi baik bagi UGM, tetapi juga memperkuat peran institusi tersebut dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan yang berkualitas. Diharapkan, semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk melakukan penelitian yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesehatan masyarakat, sejalan dengan target SDG 4.

Publikasi Penelitian Pengaruh Antimicrobial Stewardship Program dalam Infeksi Saluran Kemih pada RSUP dr. Sardjito

  • by

Resistensi antibiotik saat ini menjadi tantangan global yang mendesak. Infeksi saluran kemih (ISK), salah satu infeksi yang paling sering dilaporkan, semakin sulit diobati mengingat meningkatnya prevalensi Antimicrobial Resistance (AMR). Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak program pengelolaan antibiotik rumah sakit terhadap AMR dalam penanganan ISK di rumah sakit rujukan tersier RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta, Indonesia. Penelitian retrospektif cross-sectional ini dilaksanakan dari Januari 2017 hingga Desember 2020, dengan klasifikasi sampel pediatrik dan dewasa. Sampel urine dikumpulkan dan dikultur dari semua pasien dengan ISK yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, untuk menganalisis bakteri penyebab ISK dan sensitivitas antibiotiknya dengan membandingkan data dua tahun sebelum dan dua tahun setelah implementasi program pengelolaan antibiotik.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun program pengelolaan antimikroba memberikan dampak positif dalam mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak tepat, program ini tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam dua tahun pertama implementasinya, terutama mengingat ketiadaan program ini di rumah sakit rujukan tingkat lebih rendah. Dari 717 sampel urine dewasa yang dikultur, Escherichia coli (39,1%), Acinetobacter baumannii (9,3%), dan Pseudomonas aeruginosa (8,5%) diidentifikasi sebagai bakteri paling umum sebelum program pengelolaan antibiotik. Produksi β-laktamase spektrum luas oleh E. coli dan peningkatan Burkholderia cepacia tetap terdeteksi setelah implementasi program. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai tingkat layanan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program pengelolaan antibiotik, serta memperkuat sinergi antar institusi untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDG) nomor 3 yang berfokus pada memastikan kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang.

Kolaborasi interdisipliner dan internasional, serta edukasi berkelanjutan bagi staf medis mengenai penggunaan antibiotik yang rasional dan pendekatan diagnostik yang tepat, sangat penting untuk mencapai hasil yang lebih baik. Publikasi ini menekankan pentingnya strategi komprehensif, termasuk pelatihan rutin, pemantauan ketat terhadap pola resistensi, dan penyesuaian kebijakan penggunaan antibiotik berdasarkan data terbaru. Dengan demikian, integrasi antara program pengelolaan antimikroba dan praktik klinis yang baik, didukung oleh kolaborasi internasional, dapat lebih efektif dalam mengurangi resistensi antibiotik dan meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan ISK di rumah sakit tersier.

Publikasi Jurnal Penelitian Global Practice Patterns and Variations in the Medical and Surgical Management of Non-Obstructive Azoospermia: Results of a World-Wide Survey, Guidelines and Expert Recommendations

  • by

Dr. Sakti R. Brodjonegoro, Sp.U(K), Staff Divisi Urologi Departemen Bedah FK-KMK UGM, mempublikasikan penelitian terbaru dalam jurnal internasional dengan judul Global Practice Patterns and Variations in the Medical and Surgical Management of Non-Obstructive Azoospermia: Results of a World-Wide Survey, Guidelines and Expert Recommendations. Jurnal yang dipublikasikan pada tahun 2024 ini mengeksplorasi pola praktik dan variasi global dalam penanganan medis dan bedah terhadap azoospermia non-obstruktif, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria.

Publikasi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3 yang bertujuan untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan di segala usia. Dengan berbagi pengetahuan global melalui jurnal ini, dr. Sakti R. Brodjonegoro dan rekan-rekannya berkontribusi pada peningkatan kualitas perawatan kesehatan pria di seluruh dunia. Panduan dan rekomendasi ahli yang disajikan dalam jurnal ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para praktisi medis dalam meningkatkan hasil pengobatan pasien dengan kondisi azoospermia non-obstruktif.

Jurnal ini dapat dipublikasikan oleh The World Journal of Men’s Health, DOI: 10.5534/wjmh.230339. Kontribusi dari Dr. Sakti R. Brodjonegoro ini tidak hanya meningkatkan reputasi akademik Indonesia di kancah internasional tetapi juga membantu dalam penyebaran informasi medis yang penting bagi perawatan kesehatan pria di seluruh dunia.

Edukasi Masyarakat Awam Mengenai Keunggulan Teknik Operasi Microsurgical Varicocelectomy dibandingkan Teknik Operasi Lainnya dalam Terapi Operasi Varikokel

  • by

Melalui TED Talk, dr. Sakti Ronggowardhana Brodjonegoro, Sp.U(K), salah satu staf Urologi FKKMK UGM, memaparkan keunggulan teknik operasi Microsurgical Varicocelectomy dalam terapi varikokel dibandingkan teknik operasi lainnya. Varikokel, yang sering menjadi penyebab infertilitas pada pria, memerlukan penanganan yang efektif dengan risiko minimal. Menurut dr. Sakti, Microsurgical Varicocelectomy menawarkan hasil yang lebih baik dengan tingkat komplikasi yang lebih rendah. Prosedur ini menggunakan mikroskop bedah untuk membantu visualisasi area operasi, memungkinkan identifikasi dan pengikatan pembuluh darah yang lebih akurat tanpa merusak jaringan sekitar.

Dr. Sakti menekankan bahwa teknik ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengembalikan fungsi reproduksi pria. Studi menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi ini mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah dan kualitas sperma. Selain itu, teknik microsurgical ini juga mengurangi risiko komplikasi pasca operasi seperti hidrokel dan kerusakan arteri testis, yang sering terjadi pada teknik konvensional seperti Palomo dan Ivanissevich. Penggunaan mikroskop bedah memastikan pemisahan yang tepat antara pembuluh darah yang sehat dan yang bermasalah, sehingga menghasilkan luaran yang lebih presisi dan baik.

Dalam acara tersebut, dr. Sakti juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan keahlian bedah yang mendalam untuk melakukan teknik Microsurgical Varicocelectomy. Meskipun prosedur ini memerlukan waktu operasi yang lebih lama dan peralatan khusus, manfaat jangka panjang bagi pasien sangat signifikan. Dr. Sakti mendorong lebih banyak ahli bedah untuk mengadopsi teknik ini demi peningkatan kualitas hidup pasien. TED Talk yang disampaikan dr. Sakti memberikan wawasan bagi masyarakat untuk mengerti masalah infertilitas dan menginspirasi para profesional medis untuk terus berinovasi dalam bidang bedah urologi, sejalan dengan tujuan SDG ketiga yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Batu Saluran Kemih Gejala dan Penanganannya

  • by

Radio Soonora akan mengadakan talkshow kesehatan pada hari Rabu, 20 Maret 2024, pukul 09.00-10.00, yang dihadiri oleh dr. Sakti Ronggowardhana Brodjonegoro, SP.U(K) sebagai narasumber. Talkshow ini akan membahas topik “Batu Saluran Kemih: Gejala dan Penyebabnya”, yang dirancang untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada pendengar tentang kondisi medis yang umum terjadi namun sering kali diabaikan. Dr. Sakti akan menjelaskan gejala-gejala yang perlu diwaspadai, faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena batu saluran kemih, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Acara ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Dengan meningkatkan kesadaran tentang batu saluran kemih, talkshow ini berkontribusi pada pencegahan penyakit dan pengurangan beban kesehatan masyarakat. Edukasi yang diberikan oleh dr. Sakti juga sejalan dengan target SDG 3.4, yang bertujuan mengurangi sepertiga kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Melalui talkshow ini, diharapkan para pendengar dapat lebih memahami pentingnya mengenali gejala-gejala batu saluran kemih sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Informasi yang disampaikan juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan saluran kemih mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Komplikasi Hernia Retroperitoneal setelah operasi pengangkatan ginjal pada pendonor

  • by

Salah satu staf Urologi FKKMK UGM, dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U(K) telah membuat kontribusi penting terhadap Sustained Developmental Goals (SDG) ketiga, yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik, melalui publikasinya yang berjudul “Retroperitoneal hernia following laparoscopic living-donor nephrectomy: a case report and review of literature”. Publikasi ini menyoroti komplikasi langka namun signifikan dari obstruksi usus kecil akibat hernia retroperitoneal pasca-pengangkatan ginjal pada pasien donor dengan metode laparoskopi. Dengan mengidentifikasi dan mendokumentasikan kasus ini, dokter Ahmad dan tim membahas komplikasi langka paska operasi tersebut untuk meningkatkan kesadaran bagi para klinis untuk dapat mendeteksi secara cepat komplikasi tersebut.

Dalam kasus yang dipresentasikan, seorang pria dewasa mengalami nyeri perut yang menyeluruh, muntah, dan konstipasi setelah menjalani pengangkatan ginjal untuk donor secara laparoskopik dua bulan sebelumnya. Pemeriksaan radiografi abdomen menunjukkan adanya dilatasi usus kecil dengan opasitas homogen di daerah lumbar kiri. Setelah penanganan konservatif tidak berhasil, kemudian kecurigaan tinggi terhadap strangulasi dan iskemia usus pun mulai dipikirkan, sehingga dilakukan laparotomi eksplorasi. Operasi tersebut mengungkap adanya segmen usus halus yang terperangkap melalui defek mesokolon desenden menuju ruang retroperitoneal dan membentuk obstruksi loop tertutup. Dengan mengurangi segmen usus dan memperbaiki defek mesokolon, kondisi pasien membaik dan dapat segera pulang lima hari setelah operasi.

Publikasi ini menggarisbawahi pentingnya pencegahan komplikasi hernia retroperitoneal melalui tindakan pencegahan seperti penutupan rutin defek mesenterik selama prosedur laparoskopik. Ini sangat relevan dalam konteks SDG ketiga yang menekankan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan angka morbiditas akibat komplikasi medis. Dengan memperhatikan gejala nyeri perut yang tidak spesifik pada pasien dengan riwayat nefrektomi donor laparoskopik dan melakukan evaluasi pencitraan cepat, diagnosis dini dan intervensi hernia retroperitoneal dapat dilakukan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan luaran pasien secara klinis.