Skip to content

Program Studi Urologi

#SDG3

Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Screening USG

  • by

Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung pencapaian tujuan ketiga dari Sustainable Development Goals (SDG3) yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia, telah dilaksanakan penyuluhan dan layanan kesehatan gratis di Desa Sarihardjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman, pada tanggal 28 Juni 2024. Kegiatan ini melibatkan dokter spesialis urologi yang memberikan edukasi mengenai hematuria dan nyeri kolik, dua kondisi medis yang sering dialami oleh masyarakat.

Selain penyuluhan, acara ini juga menyediakan layanan USG gratis bagi masyarakat setempat. Layanan ini bertujuan untuk membantu mendeteksi dini adanya gangguan pada saluran kemih yang dapat memicu hematuria atau nyeri kolik, sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. Masyarakat Desa Sarihardjo menyambut baik kegiatan ini, dengan partisipasi yang tinggi, menunjukkan antusiasme terhadap pentingnya pemahaman kesehatan dan deteksi dini penyakit.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, serta memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya dan mengurangi angka kejadian penyakit urologi di wilayah tersebut.

Trofeo Cup Departemen Ilmu Bedah UGM 2024

  • by

Program Studi Urologi berhasil meraih juara kedua dalam ajang Trofeo Cup Departemen Ilmu Bedah yang diselenggarakan pada Bulan Agustus ini diselenggarakan selama 2 hari , yakni pada tanggal 18 Agustus dan 25 Agustus. Pertandingan yang diadakan dengan tujuan mempererat silaturahmi antar program studi di lingkungan Departemen Ilmu Bedah ini diikuti oleh Prodi Urologi, Ilmu Bedah, Bedah Anak, Orthopedi, Bedah Toraks dan Kardiovaskular, dan Bedah Saraf. Trofeo Cup menjadi wadah bagi para peserta untuk saling mengenal dan berinteraksi di luar ruang akademik, menjalin hubungan yang lebih erat, serta memperkuat kerjasama antar program studi.

Selain menjadi ajang silaturahmi, Trofeo Cup juga menawarkan atmosfer kompetitif yang sehat di antara peserta. Program Studi Urologi menunjukkan performa luar biasa dengan strategi dan kerja tim yang solid, sehingga berhasil menempati posisi kedua dalam turnamen ini. Kompetisi ini sejalan dengan Sustainable Development Goal (SDG) 3, “Good Health”. Dengan meningkatkan kerjasama dan komunikasi antar program studi, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk pembelajaran dan pengembangan keterampilan, serta mendorong inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di bidang kesehatan.

Keberhasilan penyelenggaraan Trofeo Cup ini memberikan harapan besar agar acara serupa dapat terus diadakan di masa yang akan datang. Tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menjaga semangat kebersamaan dan memperkuat hubungan antar program studi. Program Studi Urologi, dengan semangat yang terus membara, siap untuk kembali berkompetisi dan berkontribusi dalam ajang Trofeo Cup berikutnya.

Penyuluhan “Waspada Kanker Kandung Kemih: Deteksi Dini, Diagnosis, dan Penangannya”

  • by

Pada tanggal 11 Agustus 2024, dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U(K), memberikan penyuluhan dalam acara Seminar Publik yang diselenggarakan oleh Merck dan BRI. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker kandung kemih, termasuk pentingnya deteksi dini, diagnosis yang tepat, dan penanganan yang efektif.

Dalam penyuluhan tersebut, dr. Ahmad menjelaskan bahwa deteksi dini kanker kandung kemih dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gejala awal dan langkah-langkah pencegahan, diharapkan dapat mendorong lebih banyak orang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, sehingga mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan kesehatan global yang sejalan dengan SDG 3.

Penyuluhan ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker kandung kemih. Acara yang diprakarsai oleh Merck dan BRI ini diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang, memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, serta mendorong kolaborasi antara sektor kesehatan dan masyarakat untuk mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi semua. Dengan semangat bersama, kita dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan.

Workshop RIRS dan PCNL

  • by

Bagian Urologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Workshop Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) dan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) sebagai bagian dari rangkaian Jogja Urology Forum 2024. Acara ini berlangsung pada tanggal 29 Juli – 7 Agustus 2024 di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dan dihadiri oleh dokter spesialis urologi dari seluruh Indonesia. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para urolog dalam teknik minimal invasif penanganan batu ginjal, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, khususnya target 3.8 tentang akses universal ke layanan kesehatan esensial yang berkualitas.

Dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U(K) selaku perwakilan Ketua Panitia Jogja Urology Forum 2024, menjelaskan bahwa workshop ini menghadirkan pakar dibidangnya, para peserta menyatakan antusiasmenya, “Workshop ini memberikan kesempatan langka untuk belajar langsung dari pakar dunia dalam teknik endourologi terkini.” Penyelenggaraan Jogja Urology Forum 2024 juga mendukung SDGs nomor 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara UGM, RSUP Dr. Sardjito, Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), dan mitra internasional,  teknik RIRS dan PCNL yang diajarkan dalam workshop ini dapat meningkatkan efisiensi penanganan batu ginjal, mengurangi biaya perawatan, dan mempercepat pemulihan pasien. “Ini sejalan dengan SDGs nomor 10: Berkurangnya Kesenjangan, karena meningkatkan akses masyarakat terhadap prosedur urologi canggih,” tambahnya.

Dengan menggabungkan aspek edukasi, praktik klinis, dan kolaborasi internasional, Jogja Urology Forum 2024 diharapkan dapat mendorong kemajuan pelayanan urologi di Indonesia dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di bidang kesehatan.

Workshop Kateter dan Sirkumsisi

  • by

Bagian Urologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Workshop Sirkumsisi dan pemasangan  Kateter sebagai bagian dari rangkaian Jogja Urology Forum 2024. Acara ini berlangsung pada tanggal 4 Agustus 2024 di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, dan dihadiri oleh dokter Umum dari berbagai daerah di Indonesia. Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan keterampilan para dokter umum dalam teknik inovatif pemasangan kateter sirkumsisi, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, khususnya target 3.8 tentang akses universal ke layanan kesehatan esensial yang berkualitas dan inovatif.

Dr. Horman Chrisitinus, Ketua Panitia Workshop JUF Sirkumsisi Kateter, menjelaskan bahwa acara ini menghadirkan pakar Urolog yang handal selama satu hari, peserta akan mengikuti sesi teori, diskusi kasus, dan praktik hands-on menggunakan model. Dr. Reza peserta dari Semarang, menyatakan, “Workshop ini memberikan kesempatan unik untuk mempelajari teknik terbaru yang menambah wawasan dan pengalaman.”

Penyelenggaraan Workshop JUF Sirkumsisi dan  Kateter dalam Jogja Urology Forum 2024 juga mendukung SDGs nomor 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, dengan memperkenalkan teknologi inovatif dalam perawatan urologi. Workshop ini diharapkan dapat mendorong adopsi teknik JUF Sirkumsisi Kateter di berbagai rumah sakit di Indonesia, sehingga berkontribusi pada peningkatan standar perawatan urologi nasional dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di bidang kesehatan.

Testoste.RUN

  • by

Testosterun merupakan acara lari 5 km dan 10 km yang menjadi salah satu bagian dari rangkaian acara Jogja Urology Forum ketujuh. Acara ini diadakan di RS Dr. Sardjito dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan termasuk professional kesehatan, mahasiswa, dan Masyarakat umum. Testosterun tidak hanya mejadi ajang olahraga, tapi melalui berbagai stand yang ada di tempat acara, peserta juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi kesehatan.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3, yang bertujuan untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, acara ini menekankan pentingnya pencegahan melalui aktivitas fisik. Gaya hidup aktif dan sehat merupakan komponen kunci dalam menjaga kesehatan jasmani. Dengan mengedukasi masyarakat tentang manfaat olahraga, “Testosterun” berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesadaran kesehatan di Indonesia.

Testosterun menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan lintas komunitas. Peserta tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan dari berlari, tetapi juga informasi dari berbagai stand yang tersedia di lokasi acara. Testosterun diharapkan dapat menjadi acara tahunan yang terus menginspirasi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mendukung pencapaian tujuan kesehatan global.

Deteksi Dini Tumor Testis

  • by

Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, pukul 09.00-09.30, Radio Istakalisa menyelenggarakan talkshow kesehatan dengan topik “Deteksi Dini Tumor Testis” bersama dr. I Made Nugraha Gunamanta Sabudi. Talkshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini tumor testis, yang meskipun jarang terjadi, dapat memiliki dampak serius jika tidak segera teredinfikasi dan diobati. Dr. I Made akan berbagi informasi mengenai gejala awal, metode pemeriksaan mandiri, serta tindakan lanjutan yang dapat diambil oleh masyarakat untuk mencegah perkembangan kondisi ini.

Pembahasan mengenai deteksi dini tumor testis ini juga berkaitan erat dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Salah satu target SDG 3 adalah mengurangi angka kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan pengobatan. Dengan meningkatkan kesadaran akan deteksi dini tumor testis, talkshow ini berkontribusi pada upaya global untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada pendengar mengenai pentingnya pemeriksaan rutin dan pengenalan gejala sejak dini. Melalui edukasi yang disampaikan, diharapkan semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan segera mencari bantuan medis saat gejala mencurigakan muncul, sehingga angka kejadian dan dampak dari tumor testis dapat ditekan.

Bakti Sosial Kemasyarakatan Khitanan Massal di Kabupaten Klaten

  • by

Pada tanggal 3 Juli 2024, dr. Fajar Sudarsono, Sp.U(K), dr. Adhika Restanto Purnomo, Sp.U(K), dan dr. Raden Fenditya Agung Nugroho, Sp.U sebagai panitia mengadakan sebuah kegiatan bakti sosial kemasyarakatan khitanan massal diselenggarakan di Kabupaten Klaten bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan khitanan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, agar mereka dapat menjalani proses khitanan dengan aman dan nyaman.

Khitanan massal ini tidak hanya sekadar kegiatan medis, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goal (SDG) 3, yang menekankan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan bagi semua orang. Dengan menyediakan akses khitanan yang berkualitas, diharapkan dapat mengurangi risiko infeksi dan komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi akibat prosedur yang tidak aman. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan anak.

Kegiatan bakti sosial khitanan massal ini merupakan langkah positif dalam mendukung kesehatan masyarakat di Kabupaten Klaten. Kerja sama antara Baznaz dan berbagai pihak terkait menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Talkshow Pembesaran Prostat

  • by

Radio Soonora akan menayangkan talkshow kesehatan dengan narasumber dr. Ferdy Bangun Kangsaputra pada hari Rabu, 26 Juni 2024, pukul 09.00-10.00,. Talkshow ini akan mengangkat topik “Pembesaran Prostat”, yang bertujuan memberikan pemahaman lebih mendalam kepada pendengar mengenai kondisi medis yang sering dialami oleh pria, terutama di usia lanjut. Dr. Ferdy akan menjelaskan gejala-gejala pembesaran prostat, faktor risiko yang perlu diwaspadai, serta berbagai opsi pengobatan yang tersedia.

Acara ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Salah satu aspek penting dari SDG 3 adalah mengurangi beban penyakit yang dapat dicegah, termasuk kondisi seperti pembesaran prostat yang sering kali bisa ditangani dengan deteksi dan penanganan dini. Edukasi yang diberikan melalui talkshow ini juga berperan dalam mendukung target SDG 3.4, yang fokus pada pengurangan angka kematian dini akibat penyakit tidak menular.

Diharapkan melalui talkshow ini, para pendengar dapat lebih menyadari pentingnya mengenali gejala-gejala pembesaran prostat sejak dini dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, terutama di kalangan pria yang berisiko mengalami kondisi ini.

Publikasi Penelitian Pengaruh Antimicrobial Stewardship Program dalam Infeksi Saluran Kemih pada RSUP dr. Sardjito

  • by

Resistensi antibiotik saat ini menjadi tantangan global yang mendesak. Infeksi saluran kemih (ISK), salah satu infeksi yang paling sering dilaporkan, semakin sulit diobati mengingat meningkatnya prevalensi Antimicrobial Resistance (AMR). Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak program pengelolaan antibiotik rumah sakit terhadap AMR dalam penanganan ISK di rumah sakit rujukan tersier RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta, Indonesia. Penelitian retrospektif cross-sectional ini dilaksanakan dari Januari 2017 hingga Desember 2020, dengan klasifikasi sampel pediatrik dan dewasa. Sampel urine dikumpulkan dan dikultur dari semua pasien dengan ISK yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, untuk menganalisis bakteri penyebab ISK dan sensitivitas antibiotiknya dengan membandingkan data dua tahun sebelum dan dua tahun setelah implementasi program pengelolaan antibiotik.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun program pengelolaan antimikroba memberikan dampak positif dalam mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak tepat, program ini tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam dua tahun pertama implementasinya, terutama mengingat ketiadaan program ini di rumah sakit rujukan tingkat lebih rendah. Dari 717 sampel urine dewasa yang dikultur, Escherichia coli (39,1%), Acinetobacter baumannii (9,3%), dan Pseudomonas aeruginosa (8,5%) diidentifikasi sebagai bakteri paling umum sebelum program pengelolaan antibiotik. Produksi β-laktamase spektrum luas oleh E. coli dan peningkatan Burkholderia cepacia tetap terdeteksi setelah implementasi program. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai tingkat layanan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program pengelolaan antibiotik, serta memperkuat sinergi antar institusi untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDG) nomor 3 yang berfokus pada memastikan kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang.

Kolaborasi interdisipliner dan internasional, serta edukasi berkelanjutan bagi staf medis mengenai penggunaan antibiotik yang rasional dan pendekatan diagnostik yang tepat, sangat penting untuk mencapai hasil yang lebih baik. Publikasi ini menekankan pentingnya strategi komprehensif, termasuk pelatihan rutin, pemantauan ketat terhadap pola resistensi, dan penyesuaian kebijakan penggunaan antibiotik berdasarkan data terbaru. Dengan demikian, integrasi antara program pengelolaan antimikroba dan praktik klinis yang baik, didukung oleh kolaborasi internasional, dapat lebih efektif dalam mengurangi resistensi antibiotik dan meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan ISK di rumah sakit tersier.